Minggu, 02 September 2012

20.10
Hachikō adalah anjing jenis Akita Inu, yang lahir pada 10 November 1923 di Ōdate, Akita, Jepang. Dia mempunyai Julukan Hachikō Anjing Yang Setia, karena kesetiaannya kepada sang majikannnya yang meninggal tanpa di ketahui oleh Hachikō. Kisah cukup menyedihkan sob, silahkan lanjut aja ya, kalau penasaran.


Patung perunggu Hachikō di depan Station Shibuya
Anjing jantan ini mempunya induk yang bernama Goma-go dan anjing jantan yang bernama Ōshinai-go
Namanya sebenarnya adalah Hachi. Pemiliknya adalah keluarga Giichi Saitō dari kota Ōdate. Kemudian Hachi pun di pungut oleh keluarga Ueno yang sangat ingin memelihara anjing jenis Akita Inu. Hachi menjadi anjing peliharaan Profesor Hidesaburō Ueno yang mengajar ilmu pertanian di Universitas Kekaisaran Tokyo.

Profesor Ueno berumur 53 tahun saat memelihara Hachi, istri nya Yae berumur 39. Profesor Ueno adalah pecinta anjing, sebelum memelihara Hachi, dia telah banyak memelihara anjing, tapi jarang yang berumur panjang. Rumah keluarga Ueno berdekatan dengan station Shibuya. Profesor juga memelihara dua anjing lainnya, yang bernama S dan John. Lokasi bekas rumah keluarga Ueno sekarang diperkirakan di dekat gedung Tokyo Department Store.

Setiap kepergian Profesor di pagi hari, Hachi bersama dua anjing lainnya, S dan John selalu mengantar profesor sampain pintu rumah atau gerbang rumah, kadang juga mengantar sampai station Shibuya. Saat sore harinya Hachi menjemput sang profesor di depan station. Pada  21 Mei 1925, seusai mengikuti rapat di kampus, Profesor Ueno mendadak meninggal dunia. Disini lah kesaetiaan Hachi dimulai. Hachi selalu menunggu kedatangan Profesor di depan station, Hachi pun terus menunggu profesor yang tak kunjung pulang,sampai - sampai dia tidak mau makan selama tiga hari. Menjelang hari pemakaman Profesor Ueno, upacara tsuya (jaga malam untuk orang meninggal) dilangsungkan pada malam hari 25 Mei 1925. Hachi masih tidak mengerti Profesor Ueno sudah meninggal. Ditemani John dan S, ia pergi juga ke stasiun untuk menjemput majikannya.

Makam Profesor Ueno dan Hachikō
Pada tahun 1927, Hachi dititipkan di rumah Kikusaburo Kobayashi yang menjadi tukang kebun bagi keluarga Ueno. Rumah keluarga Kobayashi terletak di kawasan Tomigaya yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya. Setiap harinya, sekitar jam-jam kepulangan Profesor Ueno, Hachi terlihat menunggu kepulangan Profesor di Stasiun Shibuya.

Pada tahun 1932, kisah Hachi menunggu majikan di stasiun mengundang perhatian Hirokichi Saitō dari Asosiasi Pelestarian Anjing Jepang. Setelah Hachi menjadi terkenal, pegawai stasiun, pedagang, dan orang-orang di sekitar Stasiun Shibuya mulai menyayanginya. Sejak itu pula, akhiran (sayang) ditambahkan di belakang nama Hachi, dan orang memanggilnya Hachikō. Tahun 1934 di buatlah Patung perunggu Hachikō  oleh pemahat patung Teru Andō dan diletakkan di depan Stasiun Shibuya . Upacara peresmian diadakan pada bulan April 1934, dengan dihadiri sekitar 3000 penonoton. 

Pukul 06.00 pagi, tanggal 8 Maret 1935, Hachikō, yang berusia 13 tahun, ditemukan sudah tidak bernyawa di jalan dekat Jembatan Inari, Sungai Shibuya . Berdasarkan otopsi diketahui penyebab kematiannya adalah filariasis. Upacara perpisahan dengan Hachikō dihadiri orang banyak di Stasiun Shibuya, termasuk janda almarhum Profesor Ueno.  Bagian luar tubuh Hachikō diopset, dan hingga kini dipamerkan di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan, Ueno, Tokyo. Kisah ini pun dimuat kedalam buku dan Film.
Opset tubuh Hachikō di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan

Hachikō di usia senja

Gimana sob ceritanya? mengharukan sekali ya... :)



0 komentar:

Posting Komentar